Bamsoet Peringatkan Indonesia Hadapi Ancaman AI, Tirani Algoritma, dan Disinformasi, Memicu 218 Aksi Massa!
Curated by Supa AI

Ringkasan
- Bambang Soesatyo (Bamsoet) memperingatkan bahwa ancaman terbesar stabilitas sosial kini berasal dari ruang siber, bukan lagi kerumunan massa fisik.
- Disinformasi yang didukung algoritma dan kecerdasan buatan (AI) mampu memanipulasi emosi publik, memicu kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran, seperti kasus pengemudi ojol Affan Kurniawan.
- Sejak Oktober 2024 hingga 5 September 2025, tercatat 218 aksi massa, termasuk 13 aksi anarkis, dengan 121 di antaranya menargetkan instansi pemerintah dan fasilitas umum.
- Indonesia sangat rentan terhadap hoaks politik; 32% dari 11.000+ hoaks yang teridentifikasi pada 2024 terkait politik, dan 7 dari 10 pengguna internet sulit membedakan berita asli.
- Bamsoet mendesak pemerintah dan DPR untuk membuat regulasi algoritma, UU Keamanan Digital dan Anti-Disinformasi, serta memperkuat literasi digital dan revisi UU ITE.
Timeline
Fact Check
Sebanyak 218 aksi massa terjadi di Indonesia antara Oktober 2024 hingga 5 September 2025, terdiri dari 156 demonstrasi, 49 amok, dan 13 aksi anarkis.
Verified from 2 sources
Fakta ini disebutkan secara konsisten di kedua sumber, dengan atribusi ke data LAB 45 pimpinan Andi Widjajanto.
Data Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat lebih dari 11.000 konten hoaks teridentifikasi sepanjang tahun 2024, dengan 32 persen terkait isu politik dan pemilu.
Verified from 2 sources
Kedua sumber mengutip data ini dari Kementerian Komunikasi dan Digital, menunjukkan konsistensi informasi.
Survei Katadata Insight Center pada awal 2025 mengungkap 7 dari 10 pengguna internet di Indonesia kesulitan membedakan berita asli dan palsu.
Verified from 2 sources
Informasi ini disebutkan secara identik di kedua sumber, mengutip survei Katadata Insight Center.
Kerugian akibat kejahatan siber, termasuk penipuan berbasis kecerdasan buatan, mencapai lebih dari USD 10 miliar pada tahun 2023, menurut FBI melalui IC3.
Verified from 2 sources
Kedua sumber menyebutkan angka kerugian dan atribusi yang sama kepada FBI (IC3).
Pemerintah dan DPR perlu membuat regulasi algoritma, Undang-Undang Keamanan Digital dan Anti-Disinformasi, serta penguatan literasi digital.
Verified from 2 sources
Rekomendasi kebijakan ini disampaikan secara konsisten oleh Bamsoet dalam kedua sumber.
Sources
Bamsoet Ingatkan Ancaman AI, Tirani Algoritma, dan Muslihat Disinformasi
Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Dosen Tetap Program Pascasarjana Doktor Hukum Universitas Borobudur,Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan ancaman...
Bamsoet Ingatkan Ancaman AI, Tirani Algoritma, dan Muslihat Disinformasi
Bamsoet menegaskan ancaman disinformasi era digital bagi stabilitas sosial Indonesia. Dia menyerukan regulasi algoritma dan literasi digital untuk lawan...