logo

Supa AI

Latent Space

Back

Kejagung Selidiki Korupsi Kimia Farma: Dana Investasi Rp1,86 Triliun Ambyar!

Curated by Supa AI

đź’µ Investing
Source 1
Source 2
Source 3
+1
4 Sources
Last updated 35 d ago
Kejagung Selidiki Korupsi Kimia Farma: Dana Investasi Rp1,86 Triliun Ambyar!

Ringkasan

  • Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki dugaan korupsi dana investasi senilai Rp1,86 triliun di PT Kimia Farma.
  • Kasus ini telah memasuki tahap penyelidikan, dengan beberapa pihak telah dimintai keterangan oleh Kejagung.
  • Dugaan korupsi ini berawal dari investasi Indonesia Investment Authority (INA) pada Februari 2023 di Kimia Farma Apotek.
  • Investasi tersebut menyebabkan penurunan drastis kepemilikan Kimia Farma di anak perusahaannya.
  • Hingga saat ini, Kimia Farma belum memberikan keterangan resmi terkait penyelidikan yang dilakukan Kejagung.

Timeline

Maret 2025
Penyelidikan dugaan kasus korupsi Kimia Farma dimulai berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Prin-6/F.2/Fd. 1/03/2025.
Februari 2023
Indonesia Investment Authority (INA) menginvestasikan Rp1,86 triliun dengan membeli saham Kimia Farma Apotek.
8 Agustus 2025
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menyatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Fact Check

Kejaksaan Agung sedang mengusut dugaan korupsi dana investasi senilai Rp1,86 triliun di PT Kimia Farma.

Informasi ini secara konsisten disebutkan di ketiga sumber berita iNews.ID dan Ayo Bandung, dengan nominal yang sama.

Kasus ini telah masuk tahap penyelidikan, dan beberapa pihak telah diminta keterangan.

Verified from 2 sources

Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna mengonfirmasi status penyelidikan dan permintaan keterangan dari beberapa pihak.

Dugaan korupsi ini berawal dari investasi INA sebesar Rp1,86 triliun ke Kimia Farma melalui anak perusahaannya pada Februari 2023.

Verified from 1 sources

Ayo Bandung secara spesifik menjelaskan kronologi dugaan korupsi terkait investasi INA.

Investasi INA menyebabkan kepemilikan Kimia Farma di Kimia Farma Apotek menurun dari 99,99% menjadi 59,99%.

Verified from 1 sources

Detail persentase kepemilikan ini disebutkan dalam sumber Ayo Bandung, menjelaskan dampak investasi INA.

PT Kimia Farma belum memberikan keterangan resmi terkait penyelidikan Kejagung.

Verified from 2 sources

Kedua sumber iNews.ID secara eksplisit menyatakan bahwa Kimia Farma belum memberikan pernyataan resmi.