Investasi Asing di Indonesia Anjlok Akibat Geopolitik, PMDN Melonjak, China Tetap Sumber Utama

Ringkasan

• Investasi dari China ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 8 persen pada Semester I tahun 2025, dengan total nilai mencapai 3,6 miliar dolar AS. Meskipun terjadi penurunan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi menyatakan minat investor China untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi. Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Muhammad Zulfikar Rakhmat, memprediksi aliran investasi dari China akan pulih pada paruh kedua tahun ini dan tetap kuat hingga 2026, didorong oleh megaproyek industri baterai kendaraan listrik senilai hampir 6 miliar dolar AS yang baru diresmikan oleh Presiden Prabowo, serta diversifikasi ke sektor lain seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.
• China menempati posisi ketiga sebagai sumber investasi asing utama di Indonesia, setelah Singapura yang memimpin dengan investasi sebesar 8,8 miliar dolar AS, dan Hong Kong dengan 4,6 miliar dolar AS pada periode yang sama.
• Menteri Investasi dan Hilirisasi RI, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa investor China kini tidak hanya fokus pada pengolahan mineral, tetapi juga mulai melirik sektor lain seperti industri pengolahan kelapa. Investasi China menyumbang sekitar 12 persen dari total nilai investasi di sektor hilirisasi, yang mencapai Rp280,8 triliun pada paruh pertama tahun ini. Rosan juga menjelaskan bahwa penurunan investasi asing secara keseluruhan pada Kuartal II 2025 erat kaitannya dengan ketegangan geopolitik global yang berdampak luas, mempengaruhi investasi di seluruh dunia.
• Secara keseluruhan, realisasi investasi di Indonesia selama kuartal II-2025 mencapai Rp477,7 triliun, menunjukkan peningkatan 11,5 persen secara tahunan. Investasi ini berhasil menyerap 665.764 tenaga kerja. Namun, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode April–Juni 2025 tercatat sebesar Rp202,2 triliun, menyusut 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp217,3 triliun), dan bahkan 12,2% dari kuartal sebelumnya (Rp230,4 triliun).
• Di tengah penurunan arus modal asing, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat pertumbuhan signifikan, mencapai Rp275,5 triliun atau sekitar 57,7 persen dari total realisasi investasi di kuartal II-2025. Rosan menilai lonjakan ini tidak lepas dari meningkatnya kepercayaan investor lokal terhadap prospek ekonomi nasional, didukung oleh peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
• Di sektor otomotif, ekspor China meningkat 7,9 persen, didorong oleh pemilihan pasar strategis seperti Meksiko, Australia, dan Timur Tengah untuk menghindari tarif impor AS. Sementara itu, penjualan otomotif domestik di Indonesia turun 12,8 persen pada tahun lalu, meskipun Indonesia masih mencatat penjualan kendaraan domestik tertinggi di ASEAN.
• Dana Moneter Internasional (IMF) telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen untuk tahun 2025 dan 2026, naik dari perkiraan sebelumnya 4,7 persen. Revisi ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan pengurangan tarif AS-China yang signifikan.
• Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri otomotif nasional akan segera pulih dan pemerintah berkomitmen menjaga daya beli masyarakat serta ketahanan industri, termasuk menahan laju pemutusan hubungan kerja (PHK).
• Terkait dengan perusahaan China, Sony telah menggugat raksasa video game Tencent terkait plagiarisme. Sony menuduh game terbaru Tencent, Light of Motiram, meniru Horizon Zero Dawn dan Horizon Forbidden West, dengan kemiripan dalam desain makhluk, protagonis, hingga materi pemasaran. Gugatan diajukan di pengadilan California pada 30 Juli 2025, setelah Sony menolak tawaran Tencent untuk melisensikan game Horizon.
• Dalam konteks kerja sama internasional, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggandeng Australian Academy of Science dan International Science Council dalam upaya memacu perkembangan sains dan teknologi di Indonesia. Menteri Brian Yuliarto menargetkan transfer pengetahuan dan kolaborasi riset antara ilmuwan Indonesia dan Australia. Presiden Australian Academy of Science, Chennupati Jagadish, menekankan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup dan memecahkan masalah global, serta mengapresiasi minat Presiden Prabowo terhadap sains dan teknologi sebagai masa depan negara.