SBY: Sains Pandu Iklim, Miliarder ke Antariksa!
Curated by Supa AI

Ringkasan
Mantan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap ancaman krisis iklim global dan ketimpangan sosial dalam pidato kebangsaannya bertajuk “The World Disorder and The Future of Our Civilization” yang digelar Institut Peradaban di Jakarta. SBY menegaskan bahwa penanganan isu iklim harus dipandu oleh sains, bukan kepentingan politik.
Menurut SBY, dunia saat ini menghadapi "perang krisis iklim" yang jauh lebih besar dan berskala global. Dia menyoroti bahwa suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat Celcius dibandingkan era praindustri, dan kadar CO2 meningkat tajam sebesar 2,8 part per million (PPM) hanya dalam waktu setahun. Sisa kuota karbon dunia, lanjutnya, hanya tinggal 200 gigaton yang diprediksi akan habis dalam satu dekade jika tidak ada tindakan drastis.
SBY memperingatkan bahwa kegagalan mengatasi krisis iklim akan menyebabkan bencana sistemik, kekeringan panjang, kenaikan air laut, krisis pangan, dan migrasi besar-besaran, yang mengancam peradaban manusia secara keseluruhan. Ia menekankan pentingnya bagi para politisi untuk mempercayai para ilmuwan dalam menghadapi persoalan iklim ini.
Lebih lanjut, SBY mengkritik ketimpangan global, di mana 24 juta penduduk Indonesia masih hidup dalam kemiskinan, sementara para miliarder justru berlomba-lomba pergi ke luar angkasa. Fenomena ini, menurut SBY, mencerminkan krisis keadilan global yang jika dibiarkan akan memicu instabilitas sosial, ekstremisme, dan konflik antarkelas. Ia mengusulkan solusi melalui ekonomi inklusif, pajak yang lebih adil, serta akses pendidikan dan digital yang merata, mengutip pemikiran Sun Yat Sen tentang sistem ekonomi jalan tengah.
Selain krisis iklim, SBY juga menyinggung ancaman baru terhadap peradaban seperti kecerdasan buatan (AI), disinformasi digital, dan senjata non-konvensional, merujuk pada pemikiran Yuval Noah Harari. SBY mengingatkan bahwa meskipun manusia kini cukup kuat untuk menghancurkan peradaban, kebijaksanaan untuk mengendalikan kekuatan tersebut masih kurang.
Timeline
Fact Check
SBY menyatakan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan krisis iklim yang jauh lebih besar dan berskala global, bukan hanya perubahan iklim.
Verified from 2 sources
Fakta ini disebutkan secara konsisten di kedua sumber, menegaskan pernyataan SBY tentang skala krisis iklim.
Suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat Celcius dibandingkan era praindustri dan kadar CO2 meningkat tajam sebesar 2,8 part per million (PPM) hanya dalam waktu setahun.
Verified from 2 sources
Angka dan data spesifik ini konsisten di kedua sumber, menunjukkan informasi yang terverifikasi.
Sisa kuota karbon dunia tinggal 200 gigaton yang bisa habis dalam satu dekade jika tidak ditekan secara drastis.
Verified from 2 sources
Informasi mengenai kuota karbon dan batas waktu penanganannya disebutkan di kedua sumber dengan detail yang sama.
SBY menekankan bahwa urusan perubahan iklim harus dipandu oleh sains, bukan kepentingan politik.
Verified from 2 sources
Pernyataan kunci ini adalah inti dari sudut pandang SBY dan diulang di kedua sumber.
Ada sekitar 24 juta orang Indonesia hidup dalam kemiskinan, sementara miliarder berlomba-lomba pergi ke ruang angkasa.
Verified from 2 sources
Angka kemiskinan di Indonesia dan perbandingan dengan aktivitas miliarder diangkat sebagai poin ketimpangan di kedua sumber.
Sources
SBY: Urusan Perubahan Iklim Harus Dipandu Sains, Bukan Kepentingan Politik
SBY menjelaskan, hari ini dunia dihadapkan pada perang krisis iklim yang jauh lebih besar dan berskala global.
SBY Tegaskan Urusan Perubahan Iklim Harus Dipandu Sains Bukan Kepentingan Politik
SBY menyebut saat ini dunia tengah menghadapi tantangan krisis iklim.
SBY: 24 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin, Miliarder Malah Berlomba ke Luar Angkasa
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti ketimpangan hidup yang menjadi masalah ekonomi dunia. SBY menyindir perilaku orang kaya dunia.
SBY: AI, Disinformasi, dan Krisis Iklim Ancam Peradaban
Menurutnya, tantangan kepemimpinan saat ini bukan hanya soal membuat keputusan politik atau ekonomi, tetapi juga menghadapi risiko baru peradaban yang belum...
VIDEO: BMKG Sebut Gempa M 8,7 di Rusia, Megatrust Terkuat Sejak 1952
Gempa dengan kekuatan magnitude 8,7 ini merupakan perulangan yang pernah terjadi pada 5 tahun lalu yakni pada tahu 1952. Rabu, 30 Jul 2025 16:49:00. berita...
Sony Gugat Tencent Soal Plagiarisme, Light of Motiram Disebut Tiru Horizon
Sony telah menggugat Tencent terkait plagiarisme. Mereka menuduh game terbaru Tencent, Light of Motiram, meniru Horizon Zero Dawn dan Horizon Forbidden...