logo

Supa AI

Latent Space

Back

SBY: Sains Pandu Iklim, Miliarder ke Antariksa!

Curated by Supa AI

🔬 Science
Source 1
Source 2
Source 3
+3
6 Sources
Last updated 17 h ago
SBY: Sains Pandu Iklim, Miliarder ke Antariksa!

Ringkasan

Mantan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap ancaman krisis iklim global dan ketimpangan sosial dalam pidato kebangsaannya bertajuk “The World Disorder and The Future of Our Civilization” yang digelar Institut Peradaban di Jakarta. SBY menegaskan bahwa penanganan isu iklim harus dipandu oleh sains, bukan kepentingan politik.

Menurut SBY, dunia saat ini menghadapi "perang krisis iklim" yang jauh lebih besar dan berskala global. Dia menyoroti bahwa suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat Celcius dibandingkan era praindustri, dan kadar CO2 meningkat tajam sebesar 2,8 part per million (PPM) hanya dalam waktu setahun. Sisa kuota karbon dunia, lanjutnya, hanya tinggal 200 gigaton yang diprediksi akan habis dalam satu dekade jika tidak ada tindakan drastis.

SBY memperingatkan bahwa kegagalan mengatasi krisis iklim akan menyebabkan bencana sistemik, kekeringan panjang, kenaikan air laut, krisis pangan, dan migrasi besar-besaran, yang mengancam peradaban manusia secara keseluruhan. Ia menekankan pentingnya bagi para politisi untuk mempercayai para ilmuwan dalam menghadapi persoalan iklim ini.

Lebih lanjut, SBY mengkritik ketimpangan global, di mana 24 juta penduduk Indonesia masih hidup dalam kemiskinan, sementara para miliarder justru berlomba-lomba pergi ke luar angkasa. Fenomena ini, menurut SBY, mencerminkan krisis keadilan global yang jika dibiarkan akan memicu instabilitas sosial, ekstremisme, dan konflik antarkelas. Ia mengusulkan solusi melalui ekonomi inklusif, pajak yang lebih adil, serta akses pendidikan dan digital yang merata, mengutip pemikiran Sun Yat Sen tentang sistem ekonomi jalan tengah.

Selain krisis iklim, SBY juga menyinggung ancaman baru terhadap peradaban seperti kecerdasan buatan (AI), disinformasi digital, dan senjata non-konvensional, merujuk pada pemikiran Yuval Noah Harari. SBY mengingatkan bahwa meskipun manusia kini cukup kuat untuk menghancurkan peradaban, kebijaksanaan untuk mengendalikan kekuatan tersebut masih kurang.

Timeline

30 Juli 2025
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan Pidato Kebangsaan mengenai 'The World Disorder and The Future of Our Civilization' di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.
30 Juli 2025
SBY menyatakan bahwa dunia menghadapi krisis iklim global, bukan hanya perubahan iklim, dengan kenaikan suhu bumi 1,1 derajat Celcius dan peningkatan CO2 2,8 ppm dalam setahun.
30 Juli 2025
SBY memperingatkan bahwa sisa kuota karbon dunia tinggal 200 gigaton, yang dapat habis dalam satu dekade jika tidak ditekan drastis, berpotensi menyebabkan bencana sistemik jika gagal diatasi.
30 Juli 2025
SBY menekankan bahwa urusan iklim harus dipandu oleh sains dan bukan kepentingan politik, serta menyoroti ketimpangan global di mana 24 juta orang Indonesia masih hidup miskin sementara miliarder berlomba ke luar angkasa.

Fact Check

SBY menyatakan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan krisis iklim yang jauh lebih besar dan berskala global, bukan hanya perubahan iklim.

Verified from 2 sources

Fakta ini disebutkan secara konsisten di kedua sumber, menegaskan pernyataan SBY tentang skala krisis iklim.

Suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat Celcius dibandingkan era praindustri dan kadar CO2 meningkat tajam sebesar 2,8 part per million (PPM) hanya dalam waktu setahun.

Verified from 2 sources

Angka dan data spesifik ini konsisten di kedua sumber, menunjukkan informasi yang terverifikasi.

Sisa kuota karbon dunia tinggal 200 gigaton yang bisa habis dalam satu dekade jika tidak ditekan secara drastis.

Verified from 2 sources

Informasi mengenai kuota karbon dan batas waktu penanganannya disebutkan di kedua sumber dengan detail yang sama.

SBY menekankan bahwa urusan perubahan iklim harus dipandu oleh sains, bukan kepentingan politik.

Verified from 2 sources

Pernyataan kunci ini adalah inti dari sudut pandang SBY dan diulang di kedua sumber.

Ada sekitar 24 juta orang Indonesia hidup dalam kemiskinan, sementara miliarder berlomba-lomba pergi ke ruang angkasa.

Verified from 2 sources

Angka kemiskinan di Indonesia dan perbandingan dengan aktivitas miliarder diangkat sebagai poin ketimpangan di kedua sumber.