Sony Tuntut Tencent $150 Ribu per Pelanggaran atas 'Kloning' Horizon, Kasus Hukum Berlanjut!

Ringkasan

• Sony Interactive Entertainment (SIE) telah secara resmi menggugat raksasa game Tiongkok, Tencent, di pengadilan federal California, Amerika Serikat, atas tuduhan penjiplakan serius terhadap game eksklusif PlayStation, Horizon Zero Dawn dan Horizon Forbidden West.
• Gugatan Sony menargetkan game terbaru Tencent, Light of Motiram, yang disebut memiliki kemiripan ekstrem dalam segala hal, mulai dari desain makhluk, protagonis, hingga materi pemasarannya. Kemiripan yang disoroti meliputi karakter utama perempuan berambut merah, latar dunia pasca-apokaliptik yang dikuasai dinosaurus robot raksasa, desain robot dinosaurus sebagai musuh, fitur mirip "Focus" (perangkat earpiece), hingga gaya seni, lanskap, elemen arsitektur, palet warna, font, simbol, pencahayaan, dan sudut pandang.
• Sony mengklaim bahwa Light of Motiram adalah "klon yang terang-terangan" (slavish clone) dari seri Horizon. Bahkan, komunitas gaming global telah menyoroti kemiripan ini sejak trailer pertama Light of Motiram dirilis pada November 2024, dengan banyak yang menyebutnya sebagai tiruan dan memprediksi Sony akan menuntut Tencent.
• Terungkap dalam dokumen gugatan bahwa Tencent melalui Aurora Studios pernah mengajukan proposal kerja sama kepada Sony pada ajang Game Developers Conference (GDC) 2024 untuk mengembangkan game bertema Horizon dengan sentuhan 'estetika Timur' dan elemen survival serta crafting. Namun, proposal tersebut secara tegas ditolak oleh Sony.
• Meskipun ditolak, Tencent tetap melanjutkan pengembangan Light of Motiram, yang ternyata sudah berlangsung sejak 2023. Hal ini menjadi salah satu dasar kuat bagi Sony untuk mengajukan gugatan, menilai Tencent "mengkanibal" konsep Horizon.
• Sebelum menempuh jalur hukum, Sony mengaku telah mencoba menyelesaikan masalah ini secara informal, meminta Tencent menghentikan pengembangan atau mengajukan lisensi resmi. Namun, Tencent menolak, menyatakan Light of Motiram adalah produk orisinal. Bahkan, Tencent diduga mencoba lagi melisensikan Horizon setelah Light of Motiram hadir, namun kembali ditolak Sony.
• Sony menuntut ganti rugi senilai $150.000 (sekitar Rp 2,4 miliar) untuk setiap karya Horizon yang dilanggar dan meminta pengadilan memerintahkan penghentian distribusi serta penghancuran semua aset digital maupun fisik yang dianggap melanggar hak cipta dan merek dagang.
• Hingga saat ini, Tencent belum memberikan pernyataan resmi terkait gugatan tersebut. Light of Motiram masih tercantum di halaman Steam dan Epic Games, namun nasib perilisannya kini bergantung pada keputusan hukum.
• Kasus ini dinilai bisa menjadi preseden hukum penting dalam industri game global, memperketat pengawasan terhadap kemiripan antar game dan mendorong orisinalitas sebagai perlindungan hukum yang serius.